Ketauladanan Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW. sebagai penutup
para nabi dan rasul dalam melaksanakan misinya untuk menyempurnakan akhlak
manusia, memberikan contoh tauladan yang baik, dengan ketinggian dan kemuliaan
akhlak, baik dalam kehidupan keluarga, tetangga dan lingkungan masyarakat
sekitarnya maupun sekalian umat manusia.
Allah SWT
berfirman: dalam Al-Qur’an, Surah Al-Ahzab (33) Ayat 21:
”Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak
menyebut Allah.”
Nabi
Muhammad SAW. berprilaku dengan akhlak mulia dimana saja beliau berada, sejak
ketika kecil maupun ketika menjadi pemimpin umat.
Allah
SWT. memuji akhlak Nabi Muhammad SAW sebagaimana firman Allah SWT dalam
Al-qur’an Surah Al-Qalam (68) : 4
”Dan Sesungguhnya kamu (Muhammad
SAW) benar-benar berbudi pekerti yang agung.” Q.S. Al-Qalam (68) : 4
Dalam perkembangan
kehidupan masyarakat selama ini, lebih-lebih memasuki era globalisasi dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi dan komunikasi, sangat
mempengaruhi terhadap perilaku dan akhlak, atau yang sekarang disebut dengan
karakter bangsa dan umat manusia.
Dengan memperhatikan berita-berita
dan tayangan-tayangan media elektronik dan media cetak setiap hari, hingga
akhir-akhir ini, menunjukkan kepada kita betapa semakin jauhnya perilaku dan
akhlak manusia dari akhlak mulia yang dicontohkan oleh Nabi Besar Muhammad SAW.
Karenanya, timbul berbagai pertanyaan dalam benak kita :
·
Bagaimanakah
sebenarnya kepribadian bangsa dan masyarakat saat ini?
· Begitu
jahatkah akhlak umat saat ini, yang selalu dipertontonkan dalam berita-berita
dan tayangan-tayangan media elektronik dan media cetak?
Tentunya
kita berharap, yang dipertontonkan itu hanya sebagian kecil saja, dan lebih
banyak yang baiknya.
Demikian
pula, prilaku negatif anak, remaja dan pelajar, generasi muda atau muda-mudi,
selalu menjadi topik dalam
pemberitaan-pemberitaan, seperti tawuran, kenakalan remaja, narkoba, pergaulan
bebas dan tindakan negatif lainnya yang banyak di-alamat-kan kepada muda mudi
dan para remaja.
Oleh
karena itu, kita perlu membiasakan akhlak mulia sejak dini kepada anak-anak,
remaja, pelajar dan generasi muda pada umumnya, atau muda-mudi.
Demikian
pula membiasakan akhlak mulia sejak dini, kepada kita para orang dewasa dan
orang tua, dengn memulai pada diri kita sendiri dan keluarga kita.
Maksudnya
sejak dini, yaitu sejak awal sebelum terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan
terhadap keluarga kita, anak-anak, remaja, pelajar dan generasi muda pada
umumnya, atau muda-mudi, terutama yang berada di sekitar kita.
Yaitu, dengan mentauladani Nabi
Muhammad SAW. agar kita dan keluarga serta masyarakat kita berakhlak yang mulia.
Membangun
Prilaku Yang Positif, Dengan Membiasakan Akhlak Mulia Sejak Dini
Membangun prilaku positif sejak dini terhadap
anak, remaja dan pelajar sangat penting, sehingga melahirkan insan yang
beriman, bertakwa dan berakhlak mulia, yang tentunya akan diiringi oleh
sifat-sifat dan prilaku yang positif lainnya seperti jujur dan memiliki rasa
kasih sayang kepada orang lain, bertanggung jawab, dll.
Sebagaimana
Nabi Muhammad SAW. sejak kecil dikenal berakhlak baik, dikenal jujur sejak
kecil di kalangan kaum Qurays, sehingga mendapat gelar “al-amin” yakni yang
dapat dipercaya.
Sebelum
Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul, karena yakin akan kejujuran Nabi
Muhammad SAW. yang waktu itu beliau berusia 35 tahun, maka kaum Qurays
memberikan kepercayaan kepada beliau untuk mengatasi persoalan hajar aswad
untuk diletakkan ke tempat asalnya di dinding Ka’bah, karena masing-masing suku
ingin memperoleh kehormatan untuk meletakkannya.
Mereka
berseru: “Kami rela atas keputusan yang dibuat oleh orang yang dipercaya ini”.
Sehingga sejak saat itu Nabi Muhammad SAW. mendapat gelar “al-amin” yakni yang
dipercaya.
Nabi
Muhammad SAW. sangat bijak sekali, untuk mengatasi hal itu, beliau menghamparkan
surbannya yang putih, kemudian Nabi Muhammad SAW mengambil hajar aswad dan
menaruhnya di surban beliau tsb, kemudian meminta masing-masing kepala suku
memagang ujung surban tsb dan mengangkatnya secara bersama-sama, selanjutnya
Nabi Muhammad SAW. mengambil hajar aswad tsb dan meletakkannya ke tempat
asalnya di dinding Ka’bah. Sehingga seluruh suku-suku Qurays menjadi puas dan
menjuluki beliau sebagai orang yang dapat dipercaya.
Kalau kita dapat mentauladani Nabi
Muhammad SAW. dari segi kejujuran dan dapat dipercaya ini, lebih-lebih lagi
kepada anak-anak, remaja dan pelajar kita, maka akan tercipta ketenteraman dan
kedamaian serta akan terlaksana apa yang diperintahkan oleh Allah SWT. dan
menjauhi larangan-Nya.
Cara-cara
Agar Terbiasa Berakhlak Mulia
Yaitu
dengan membiasakan kepada anak-anak dan remaja atau pelajar untuk terbiasa berakhlak
mulia, baik di rumah, di sekolah maupun di lingkungan sekitar atau tetangganya.
Dengan
membiasakan berakhlak mulia, terutama terhadap terhadap anak-anak dan remaja
atau para pelajar kita sehingga nantinya kita dapat melahirkan generasi ke depan
yang berakhlak mulia di manapun mereka berada dan dalam bidang profesi apa saja
yang merekageluti.
Dengan berprilaku sebagaimana yang dicontohkan
oleh Nabi Muhammad SAW. Maka tentunya tidak akan terjadi tawuran, kenakalan
remaja, narkoba, pergaulan bebas dan tindakan negatif yang banyak di alamatkan
kepada muda mudi, dan nantinya mereka akan menjadi negerasi yang jujur dan
ikhlas sehingga tidak terjadi penyimpangan dan penyelewengan serta tidak
melakukan perbuatan maksiat dan tindak kejahatan.
Akhlak
Mulia Yang Perlu Dibiasakan
Akhlak
mulia perlu dibiasakan kepada anak, remaja dan pelajar, generasi muda,
muda-mudi kita, yang dalam pelaksanaan pembiasaan disesuaikan dengan
lingkungannya, yaitu ketika di rumah, ketika di sekolah dan di masyarakat. Yang
meliputi, akhlak mulia terhadap Allah SWT., akhlak terhadap sesama dan akhlak
terhadap lingkungan sekitar, dan tak kalah pentingnya akhlak terhadap diri
sendiri.
Akhlak
mulia terhadap Allah SWT. dibiasakan terhadap anak, remaja, pelajar, generasi
muda, muda-mudi kita, agar memantapkan keyakinan dan pengamalan ajaran agama,
termasuk membiasakan beribadah-ibadah dalam keseharian, shalat, puasa, berdo’a,
membaca Al-Qur’an dan dzikir kepada Allah SWT. serta bersalawat atas Rasulullah
SAW.
Akhlak
mulia terhadap sesama di keluarga,
sekolah dan lingkungan sekitarnya dapat dilakukan dengan kebiasaan-kebiasaan,
diantaranya seperti;
· dibiasakan
untuk patuh dan hormat kepada orang tua,guru;misalnya membiasakan mencium
tangan guru dan orang tua ketika berjabat tangan, menebarkan salam, dll.
·
berkata
yang baik, perkataan tidak menyakitkan, tidak mengejek,
·
tidak
mengambil hak orang lain, mengerti hak-hak orang lain, dan mengerti
kewajibannya
·
tolong
menolong, tenggang rasa, dan mau memberi
·
menjaga
kebersihan, ketertiban, kesehatan dan taat aturan-tata tertib
· dibiasakan
rajin dan ikhlas serta senang melakukan kebaikan dan kegiatan-kegiatan sekolah,
keagamaan dan kemasyarakatan
Dan
banyak lagi aktivitas yang terkait dengan akhlak mulia yang kita tauladani dari
Nabi Muhammad SAW. yang bisa dibiasakan kepada anak, remaja atau pelajar kita
dalam keseharian, baik oleh guru maupun orang tua atau orang yang lebih tua,
bahkan bisa dengan teman sebayanya.
Sebagaimana disampaikan oleh St.
Aisyah r.a isteri Nabi Muhammad SAW. ketika menjawab pertanyaan sahabat,
mengatakan bahwasanya, Akhlaknya Nabi Muhammad SAW. adalah Al-Qur’an. Dengan
demikian, untuk memahami dan mendalami akhlaknya Nabi Muhammad SAW. adalah
dengan mempelajari dan mendalami Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi Muhammad
SAW., akan dibahas kemudian, Insya Allah.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
tanks atas dedikasinya :-)
BalasHapus