Jumat, 10 Mei 2013

Tauladan Nabi Muhammad SAW "Membiasakan Akhlak Mulia Sejak Dini"



Ketauladanan Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW. sebagai penutup para nabi dan rasul dalam melaksanakan misinya untuk menyempurnakan akhlak manusia, memberikan contoh tauladan yang baik, dengan ketinggian dan kemuliaan akhlak, baik dalam kehidupan keluarga, tetangga dan lingkungan masyarakat sekitarnya maupun sekalian umat manusia.
Allah SWT berfirman: dalam Al-Qur’an, Surah Al-Ahzab (33) Ayat 21:
”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.”
Nabi Muhammad SAW. berprilaku dengan akhlak mulia dimana saja beliau berada, sejak ketika kecil maupun ketika menjadi pemimpin umat.
Allah SWT. memuji akhlak Nabi Muhammad SAW sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-qur’an Surah Al-Qalam (68) : 4
”Dan Sesungguhnya kamu (Muhammad SAW) benar-benar berbudi pekerti yang agung.” Q.S. Al-Qalam (68) : 4
Dalam perkembangan kehidupan masyarakat selama ini, lebih-lebih memasuki era globalisasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi dan komunikasi, sangat mempengaruhi terhadap perilaku dan akhlak, atau yang sekarang disebut dengan karakter bangsa dan umat manusia.
Dengan memperhatikan berita-berita dan tayangan-tayangan media elektronik dan media cetak setiap hari, hingga akhir-akhir ini, menunjukkan kepada kita betapa semakin jauhnya perilaku dan akhlak manusia dari akhlak mulia yang dicontohkan oleh Nabi Besar Muhammad SAW. Karenanya,  timbul berbagai pertanyaan dalam benak kita :
·         Bagaimanakah sebenarnya kepribadian bangsa dan masyarakat saat ini?
·     Begitu jahatkah akhlak umat saat ini, yang selalu dipertontonkan dalam berita-berita dan tayangan-tayangan media elektronik dan media cetak?
Tentunya kita berharap, yang dipertontonkan itu hanya sebagian kecil saja, dan lebih banyak yang baiknya.
Demikian pula, prilaku negatif anak, remaja dan pelajar, generasi muda atau muda-mudi, selalu menjadi topik  dalam pemberitaan-pemberitaan, seperti tawuran, kenakalan remaja, narkoba, pergaulan bebas dan tindakan negatif lainnya yang banyak di-alamat-kan kepada muda mudi dan para remaja.
Oleh karena itu, kita perlu membiasakan akhlak mulia sejak dini kepada anak-anak, remaja, pelajar dan generasi muda pada umumnya, atau muda-mudi.
Demikian pula membiasakan akhlak mulia sejak dini, kepada kita para orang dewasa dan orang tua, dengn memulai pada diri kita sendiri dan keluarga kita.
Maksudnya sejak dini, yaitu sejak awal sebelum terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan terhadap keluarga kita, anak-anak, remaja, pelajar dan generasi muda pada umumnya, atau muda-mudi, terutama yang berada di sekitar kita.
Yaitu, dengan mentauladani Nabi Muhammad SAW. agar kita dan keluarga serta masyarakat kita berakhlak yang mulia.
Membangun Prilaku Yang Positif, Dengan Membiasakan Akhlak Mulia Sejak Dini
Membangun prilaku positif sejak dini terhadap anak, remaja dan pelajar sangat penting, sehingga melahirkan insan yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia, yang tentunya akan diiringi oleh sifat-sifat dan prilaku yang positif lainnya seperti jujur dan memiliki rasa kasih sayang kepada orang lain, bertanggung jawab, dll.
Sebagaimana Nabi Muhammad SAW. sejak kecil dikenal berakhlak baik, dikenal jujur sejak kecil di kalangan kaum Qurays, sehingga mendapat gelar “al-amin” yakni yang dapat dipercaya.
Sebelum Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul, karena yakin akan kejujuran Nabi Muhammad SAW. yang waktu itu beliau berusia 35 tahun, maka kaum Qurays memberikan kepercayaan kepada beliau untuk mengatasi persoalan hajar aswad untuk diletakkan ke tempat asalnya di dinding Ka’bah, karena masing-masing suku ingin memperoleh kehormatan untuk meletakkannya.
Mereka berseru: “Kami rela atas keputusan yang dibuat oleh orang yang dipercaya ini”. Sehingga sejak saat itu Nabi Muhammad SAW. mendapat gelar “al-amin” yakni yang dipercaya.
Nabi Muhammad SAW. sangat bijak sekali, untuk mengatasi hal itu, beliau menghamparkan surbannya yang putih, kemudian Nabi Muhammad SAW mengambil hajar aswad dan menaruhnya di surban beliau tsb, kemudian meminta masing-masing kepala suku memagang ujung surban tsb dan mengangkatnya secara bersama-sama, selanjutnya Nabi Muhammad SAW. mengambil hajar aswad tsb dan meletakkannya ke tempat asalnya di dinding Ka’bah. Sehingga seluruh suku-suku Qurays menjadi puas dan menjuluki beliau sebagai orang yang dapat dipercaya.
Kalau kita dapat mentauladani Nabi Muhammad SAW. dari segi kejujuran dan dapat dipercaya ini, lebih-lebih lagi kepada anak-anak, remaja dan pelajar kita, maka akan tercipta ketenteraman dan kedamaian serta akan terlaksana apa yang diperintahkan oleh Allah SWT. dan menjauhi larangan-Nya.
Cara-cara Agar Terbiasa Berakhlak Mulia
Yaitu dengan membiasakan kepada anak-anak dan remaja atau pelajar untuk terbiasa berakhlak mulia, baik di rumah, di sekolah maupun di lingkungan sekitar atau tetangganya.
Dengan membiasakan berakhlak mulia, terutama terhadap terhadap anak-anak dan remaja atau para pelajar kita sehingga nantinya kita dapat melahirkan generasi ke depan yang berakhlak mulia di manapun mereka berada dan dalam bidang profesi apa saja yang merekageluti.
Dengan berprilaku sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Maka tentunya tidak akan terjadi tawuran, kenakalan remaja, narkoba, pergaulan bebas dan tindakan negatif yang banyak di alamatkan kepada muda mudi, dan nantinya mereka akan menjadi negerasi yang jujur dan ikhlas sehingga tidak terjadi penyimpangan dan penyelewengan serta tidak melakukan perbuatan maksiat dan tindak kejahatan.
Akhlak Mulia Yang Perlu Dibiasakan
Akhlak mulia perlu dibiasakan kepada anak, remaja dan pelajar, generasi muda, muda-mudi kita, yang dalam pelaksanaan pembiasaan disesuaikan dengan lingkungannya, yaitu ketika di rumah, ketika di sekolah dan di masyarakat. Yang meliputi, akhlak mulia terhadap Allah SWT., akhlak terhadap sesama dan akhlak terhadap lingkungan sekitar, dan tak kalah pentingnya akhlak terhadap diri sendiri.
Akhlak mulia terhadap Allah SWT. dibiasakan terhadap anak, remaja, pelajar, generasi muda, muda-mudi kita, agar memantapkan keyakinan dan pengamalan ajaran agama, termasuk membiasakan beribadah-ibadah dalam keseharian, shalat, puasa, berdo’a, membaca Al-Qur’an dan dzikir kepada Allah SWT. serta bersalawat atas Rasulullah SAW.
Akhlak mulia terhadap sesama  di keluarga, sekolah dan lingkungan sekitarnya dapat dilakukan dengan kebiasaan-kebiasaan, diantaranya seperti;
·      dibiasakan untuk patuh dan hormat kepada orang tua,guru;misalnya membiasakan mencium tangan guru dan orang tua ketika berjabat tangan, menebarkan salam, dll.
·         berkata yang baik, perkataan tidak menyakitkan, tidak mengejek,
·         tidak mengambil hak orang lain, mengerti hak-hak orang lain, dan mengerti kewajibannya
·         tolong menolong, tenggang rasa, dan mau memberi
·         menjaga kebersihan, ketertiban, kesehatan dan taat aturan-tata tertib
·   dibiasakan rajin dan ikhlas serta senang melakukan kebaikan dan kegiatan-kegiatan sekolah, keagamaan dan kemasyarakatan
Dan banyak lagi aktivitas yang terkait dengan akhlak mulia yang kita tauladani dari Nabi Muhammad SAW. yang bisa dibiasakan kepada anak, remaja atau pelajar kita dalam keseharian, baik oleh guru maupun orang tua atau orang yang lebih tua, bahkan bisa dengan teman sebayanya.
Sebagaimana disampaikan oleh St. Aisyah r.a isteri Nabi Muhammad SAW. ketika menjawab pertanyaan sahabat, mengatakan bahwasanya, Akhlaknya Nabi Muhammad SAW. adalah Al-Qur’an. Dengan demikian, untuk memahami dan mendalami akhlaknya Nabi Muhammad SAW. adalah dengan mempelajari dan mendalami Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW., akan dibahas kemudian, Insya Allah.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته